INTERNASIONAL

Netanyahu Nominasi Trump untuk Nobel Perdamaian


Seanteronews.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara resmi menyerahkan surat nominasi kepada Presiden Donald Trump untuk memperoleh Nobel Perdamaian, dalam sebuah pertemuan tertutup di Gedung Putih.

Ketika memulai pertemuan mereka, Netanyahu berujar:

“Presiden telah membuka peluang besar. Dia menjalin Abraham Accords. Dia sedang membentuk perdamaian saat kita bicara, di satu negara dan satu wilayah demi wilayah,”
“Saya ingin menyerahkan kepada Anda surat yang saya kirim ke Komite Nobel. Saya menominasikan Anda untuk Peace Prize yang sangat layak, dan Anda seharusnya mendapatkannya.”

Trump, yang tampak terkejut, mengucapkan terima kasih pada Netanyahu atas nominasi tersebut .

Aksi ini bertepatan dengan sejumlah pencapaian diplomatik lainnya yang dikaitkan dengan Trump, seperti kesepakatan gencatan senjata 60 hari antara Israel dan Hamas, serta upaya meredakan ketegangan di berbagai wilayah Timur Tengah didukung oleh Qatar dan Mesir axios.com.

Namun tidak semua pihak menyambut hangat nominasi ini. Sebelumnya, pemerintah Pakistan juga mengajukan nominasi Trump atas mediasi konflik India–Pakistan, yang kemudian menuai kritik keras dari dalam negeri mereka sendiri . Di tingkat global, sejumlah ahli politik dan hak asasi manusia mempertanyakan legitimasi penghargaan tersebut, mengingat latar belakang konflik dan operasi militer yang turut dikendalikan Trump atau negara-negara sekutunya .

 Konteks & Implikasi

  • Abraham Accords: Kesepakatan diplomatik yang menormalkan hubungan Israel dengan beberapa negara Arab, yang diprakarsai selama masa jabatan Trump.

  • Gencatan senjata 60 hari: Usulan damai sementara antara Israel dan Hamas, juga dipromosikan Trump, didampingi Qatar dan Mesir apnews.com.

  • Pro dan kontra: Pendukung menilai Trump sebagai mediator yang efektif; sementara kritikus menyebut ini sebagai strategi politik, bukan prestasi perdamaian sejati.

Secara keseluruhan, langkah Netanyahu merupakan dukungan simbolis yang strategis di panggung internasional dan domestik AS, menjelang paruh kedua kepemimpinan Trump yang diwarnai dengan ambisi perdamaian di Timur Tengah—meski kontroversial.[]

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.