SEANTERONEWS.com– Gelombang tsunami menyapu wilayah pantai di Kepulauan Kuril, Rusia, setelah gempa berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang, menimbulkan kepanikan sebelum evakuasi massal dilakukan.
Gempa dahsyat itu tercatat sebagai yang terkuat sejak 1952. Titik pusatnya berada di dekat Severo Kurilsk, yang membuat warga setempat segera dievakuasi ke dataran lebih tinggi sebelum tsunami tiba.
Video dan rekaman drone yang beredar menunjukkan air laut menerjang wilayah pesisir Severo Kurilsk. Beberapa bangunan, termasuk pabrik pengolahan ikan, tergenang air meski semua pekerja telah dievakuasi terlebih dahulu.
Gubernur Wilayah Sakhalin memastikan sekitar 2.000 penghuni Severo Kurilsk telah dipindahkan ke tempat aman. Peringatan dini tsunami efektif memberikan waktu yang cukup bagi evakuasi massal.
Di Jepang, peringatan tsunami dikeluarkan untuk lebih dari 900.000 warga di pesisir dari Hokkaido hingga timur Honshu. Gelombang awal tercatat antara 30 cm hingga 60 cm dan meningkatkan waspada publik.
Transportasi publik di pesisir Jepang sempat terganggu: layanan kereta, feri, dan bandara beberapa wilayah ditangguhkan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi gelombang susulan.
Warga di pantai-pantai Pasifik lain seperti Hawaii, Alaska, California, Oregon, dan Washington juga diimbau menjauhi garis pantai akibat gelombang dan arus kuat yang diprediksi menyusul.
Peringatan tsunami juga mencakup negara-negara seperti Indonesia, Taiwan, Meksiko, Kanada, dan Selandia Baru. Warga diminta tetap siaga dan segera melakukan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Gempa ini tidak menimbulkan korban jiwa serius, namun memicu kekhawatiran akan gempa susulan. Otentisitas video tsunami di Kuril menegaskan perlunya tetap waspada dalam situasi gempa besar di zona subduksi.[]
