Seanteronews.com – Kelompok peretas yang terkait dengan Iran, Handala Hack, dilaporkan membocorkan data personal dari ribuan warga Israel yang pernah bertugas di unit militer dan intelijen elite, seperti Unit 8200 dan Unit 81. Data tersebut mencakup nama, email, nomor telepon, alamat rumah, hingga riwayat pekerjaan secara detail.
CV Detil dan Ancaman Keamanan
Bocoran ini meliputi resume dengan rincian pengalaman dalam operasi cyber warfare, drone, serta proyek penelitian dan pengembangan rahasia. Analis keamanan memperingatkan bahwa data ini bisa dieksploitasi untuk serangan digital maupun ancaman fisik, terutama saat pemilik data melakukan perjalanan ke luar negeri.
Sumber Bocoran dari Platform Rekrutmen
Laporan dari almayadeen dasar kebocoran diyakini berasal dari platform rekrutmen bernama JobInfo atau mitranya, dengan insiden awal terjadi sekitar satu tahun lalu, namun publikasi data baru muncul bulan lalu. Media Haaretz menyatakan telah menghubungi sekitar 250 individu yang terdampak, namun tidak satu pun yang diberitahu langsung oleh otoritas Israel.
Gelombang Hack-and-Leak Berlanjut
Handala Hack disebut sudah menjalankan lebih dari 20 operasi hack-and-leak sejak konflik Gaza memanas. Tujuan mereka adalah mengekspos kesalahan keamanan Israel dan menimbulkan rasa malu publik, selain meningkatkan tekanan terhadap individu yang pernah bertugas dalam struktur militer tingkat tinggi.
Risiko Keamanan dan Respons Pihak Berwenang
Pakar menyatakan bahwa pihak militer maupun intelijen Israel berpotensi menjadi target serangan lanjutan seperti spear-phishing atau social engineering, lebih-lebih jika data bocoran terekspos di luar negeri . Haaretz juga mencatat tidak adanya pemberitahuan resmi, indikasi bahwa kementerian terkait mungkin belum bereaksi cukup cepat untuk melindungi individu terdampak.
Implikasi Bagi Karier dan Privasi Veteran
Bahkan veteran yang meniti karier di sektor militer maupun teknologi tinggi kini menghadapi risiko reputasi serta privasi. Banyak dari mereka memasukkan pengalaman militer di platform profesional demi karier, namun kini data tersebut menjadi pedang bermata dua.
Tekanan Politik dan Langkah Regulasi
Sebagai respons atas rangkaian kebocoran data, pemerintah Israel telah memperketat regulasi keamanan siber, mewajibkan perusahaan dan platform rekrutmen menerapkan standar proteksi yang lebih tinggi . Namun kritikus menilai langkah ini datang terlambat dan menuntut pemeriksaan ulang atas mekanisme perlindungan data militer dan intelijen yang sensitif.