ACEHEKONOMI

Investasi Mulai Masuk ke Aceh, Mualem Resmikan Pabrik Karet Terbesar di Asia Tenggara

Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), kembali menunjukkan keseriusan Pemerintah Aceh dalam menarik investor ke Tanah Rencong. Salah satu buktinya adalah peresmian pabrik karet terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di kawasan industri Aceh bagian timur, Selasa (9/7).

Pabrik berskala internasional ini dibangun oleh investor asing yang bekerja sama dengan pengusaha lokal. Fasilitas ini diperkirakan mampu mengolah ribuan ton karet mentah setiap bulannya dan menyerap ribuan tenaga kerja dari kalangan masyarakat Aceh.

Dalam sambutannya, Mualem menyatakan bahwa kehadiran pabrik ini merupakan bukti nyata bahwa iklim investasi di Aceh semakin membaik. “Aceh siap menjadi tuan rumah bagi investor besar yang ingin membangun industri berbasis sumber daya alam lokal,” tegasnya.

Pabrik karet ini tidak hanya menjadi simbol kebangkitan industri Aceh, tetapi juga akan memperkuat rantai pasok nasional dan ekspor. Produk olahan dari pabrik ini rencananya akan diekspor ke sejumlah negara di Asia, Eropa, dan Amerika.

Mualem menambahkan bahwa potensi perkebunan karet Aceh sangat besar namun selama ini belum tergarap maksimal. “Dengan pabrik ini, para petani karet akan mendapatkan harga yang lebih baik dan pasar yang lebih pasti,” ujarnya.

Peresmian pabrik ini juga menandai langkah serius Pemerintah Aceh dalam menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ribuan anak muda Aceh telah mulai direkrut dan dilatih sebagai operator dan teknisi pabrik.

Selain aspek ekonomi, pembangunan pabrik ini juga menerapkan prinsip ramah lingkungan. Sistem pengolahan limbah dan teknologi produksi yang digunakan telah memenuhi standar internasional.

Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi investor dalam setiap tahap perizinan dan operasional, termasuk penyediaan lahan, infrastruktur, dan keamanan usaha.

Kehadiran pabrik ini diharapkan menjadi pemantik bagi sektor industri lainnya untuk masuk ke Aceh. Pemerintah Provinsi terus membuka diri bagi investor di sektor energi, agroindustri, perikanan, hingga pariwisata.

Langkah ini menjadi bagian dari visi pembangunan Aceh 2025–2029 yang menempatkan investasi dan industrialisasi sebagai motor utama pengentasan kemiskinan dan kebangkitan ekonomi daerah.

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts