INTERNASIONAL

Presiden AS Trump Hentikan Semua Diskusi Perdagangan dengan Kanada

Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump mengumumkan penghentian seluruh pembicaraan perdagangan dengan Kanada, langkah mengejutkan yang memicu kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis dan pemimpin dunia. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Jumat malam waktu setempat.

Trump menyebut bahwa Kanada “tidak bersikap adil” dalam perundingan dagang dan menuduh negara tetangga itu “memanfaatkan Amerika Serikat selama bertahun-tahun.” Ia menambahkan bahwa pemerintahannya tidak akan melanjutkan pembicaraan bilateral hingga Ottawa menunjukkan “komitmen yang nyata untuk perubahan substansial dalam kebijakan perdagangan.”

Langkah ini terjadi di tengah ketegangan yang terus meningkat dalam hubungan ekonomi kedua negara. Sejumlah analis menilai keputusan ini bisa memengaruhi kestabilan perjanjian dagang yang ada, termasuk United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA) yang sempat menggantikan NAFTA pada 2020 lalu.

Pemerintah Kanada belum memberikan tanggapan resmi terkait pengumuman Trump. Namun, beberapa pejabat di Ottawa yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa tindakan tersebut “tidak konstruktif” dan dapat merusak hubungan jangka panjang antara kedua negara yang saling bergantung dalam ekspor-impor barang dan jasa.

Dunia bisnis pun bereaksi cepat. Pasar saham Kanada menunjukkan penurunan signifikan setelah kabar ini menyebar, sementara pelaku industri otomotif dan pertanian di AS menyuarakan kekhawatiran mereka atas potensi gangguan rantai pasok lintas batas.

Ekonom dari Brookings Institution, Lisa Calder, mengatakan bahwa keputusan Trump dapat berdampak buruk terhadap sektor pekerjaan di kedua negara. “Kanada adalah mitra dagang terbesar kedua Amerika. Menghentikan pembicaraan sama saja membuka potensi konflik dagang baru,” ujarnya.

Dengan suhu politik yang kian panas menjelang pemilu presiden AS 2026, keputusan ini dinilai sebagai bagian dari strategi Trump untuk memperkuat basis pendukung nasionalis-ekonominya. Namun, para pengamat memperingatkan bahwa retorika semacam ini dapat memperburuk citra diplomasi AS di mata mitra globalnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.