Sanaa – Gerakan Ansar Allah (Houthi) secara tegas membantah klaim Israel yang menyebutkan bahwa pasukan mereka telah berhasil membunuh salah satu tokoh penting gerakan tersebut. Dalam pernyataan resmi yang disiarkan oleh media Yaman, Ansar Allah menyebut tuduhan tersebut sebagai “kebohongan massal” dan bagian dari kampanye propaganda militer Israel.
Israel sebelumnya mengklaim telah melakukan serangan presisi yang menargetkan dan menewaskan salah satu pemimpin senior Ansar Allah di wilayah Yaman. Namun, pihak Houthi menyatakan bahwa tidak ada tokoh penting mereka yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Menurut juru bicara militer Ansar Allah, kabar itu hanya dimaksudkan untuk mengangkat moral pasukan Israel yang tengah melemah setelah serangkaian kegagalan.
“Rezim Zionis sedang berusaha menutupi kekalahan strategisnya di Gaza dan kawasan lain dengan menyebarkan informasi palsu mengenai kemenangan di medan perang,” ujar juru bicara tersebut. Ia juga menegaskan bahwa semua tokoh militer dan politik Ansar Allah dalam kondisi aman dan terus menjalankan aktivitas seperti biasa.
Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa Israel tengah menggunakan perang informasi untuk membangun persepsi keberhasilan di tengah kritik global atas aksi militernya. Banyak analis menilai, informasi yang belum diverifikasi semacam ini kerap digunakan untuk memengaruhi opini publik dan memperkuat dukungan internal.
Ketegangan antara Israel dan Ansar Allah terus meningkat, terutama setelah kelompok Houthi melakukan beberapa serangan terhadap kapal-kapal yang dianggap terhubung dengan Israel di Laut Merah. Meski demikian, tuduhan saling serang dan propaganda informasi kini menjadi bagian penting dari konflik regional yang semakin kompleks. Masyarakat internasional didesak untuk lebih kritis dalam menanggapi klaim sepihak tanpa bukti konkret.