SEANTERONEWS.com – Momen langka dan membanggakan tengah tercipta di Tanah Rencong. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tiga jabatan tertinggi di Aceh yakni Gubernur, Pangdam Iskandar Muda, dan Kapolda Aceh secara bersamaan dijabat oleh putra-putra terbaik asli Aceh.
Fenomena ini menjadi sorotan publik karena jarang terjadi. Biasanya, hanya satu atau dua jabatan strategis yang diisi oleh tokoh asal Aceh. Namun kini, ketiga pucuk pimpinan di pemerintahan sipil, militer, dan kepolisian Aceh berada di tangan anak daerah sendiri.
Masyarakat menyambut hangat formasi ini sebagai simbol kepercayaan pusat terhadap kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia Aceh. Banyak yang berharap kolaborasi ketiganya dapat memberikan dampak nyata bagi kemajuan daerah, terutama dalam aspek keamanan, ketertiban, pembangunan, dan keadilan sosial.
Gubernur Aceh saat ini dikenal memiliki latar belakang birokrasi yang kuat dan memahami akar budaya serta kebutuhan masyarakat. Begitu pula Pangdam Iskandar Muda dan Kapolda Aceh, keduanya merupakan figur yang lama berkarier di dunia militer dan kepolisian, dan memiliki rekam jejak pelayanan di daerah asal.
Kesamaan asal daerah di antara ketiganya menjadi nilai lebih. Mereka dipandang lebih memahami karakter masyarakat Aceh serta tantangan lokal yang dihadapi. Hal ini diharapkan mampu menciptakan sinergi kuat antara kebijakan politik, pengamanan wilayah, dan penegakan hukum.
Banyak tokoh adat, akademisi, dan ulama Aceh juga menyampaikan apresiasi. Mereka melihat momentum ini sebagai titik balik menuju peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan daerah yang lebih berorientasi pada nilai-nilai lokal dan Islam.
Selain itu, keberadaan tiga pimpinan daerah yang berasal dari Aceh juga diharapkan mampu memperkuat representasi Aceh dalam dinamika nasional. Dengan pemahaman konteks lokal yang lebih baik, kebijakan yang diambil pun dinilai akan lebih berpihak kepada kepentingan rakyat.
Momentum ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk terus meningkatkan kapasitas diri, berkontribusi untuk daerah, dan percaya bahwa posisi strategis di tingkat daerah maupun nasional bukan mustahil diraih oleh anak-anak daerah.
Sejarah telah mencatat formasi ini sebagai babak baru kebangkitan kepemimpinan Aceh dari dalam. Kini, masyarakat menanti langkah konkret dari sinergi Gubernur, Pangdam, dan Kapolda Aceh dalam menghadirkan keamanan, kesejahteraan, dan kemajuan yang berkelanjutan.[]
Discussion about this post