SEANTERONEWS.com – Faksi perlawanan Palestina melancarkan serangkaian serangan terkoordinasi terhadap pasukan Israel di Jalur Gaza. Taktik yang digunakan meliputi ambush, serangan drone, mortir, dan penembakan langsung yang menyasar kendaraan dan markas militer.
Di wilayah Khan Younis, pejuang Palestina menggempur pasukan Israel menggunakan roket dan mortir. Serangan juga menargetkan pusat komando militer di sekitar Masjid Al-Rantisi. Evakuasi udara yang dilakukan menunjukkan adanya korban luka dari pihak Israel.
Beberapa kendaraan lapis baja Israel diserang saat melintas di jalur logistik selatan Gaza. Serangan ini memicu kepanikan dan memperlambat gerak pasukan di area yang telah dinyatakan rawan oleh faksi perlawanan.
Di Shujaiyya, perlawanan meningkatkan intensitas serangan dengan menggunakan taktik berlapis. Serangan dilakukan dari berbagai arah dengan target kendaraan militer dan infanteri Israel, serta memicu bentrokan langsung jarak dekat.
Al-Qassam Brigades merilis rekaman serangan terhadap pasukan Israel di Jabalia bagian utara. Dalam video tersebut terlihat taktik penyergapan dilakukan secara presisi di wilayah padat penduduk yang telah dikuasai militer Israel.
Bom tong disiapkan di jalur logistik untuk menghancurkan kendaraan militer yang digunakan untuk transportasi amunisi dan logistik. Beberapa rumah yang digunakan pasukan Israel sebagai pos juga diledakkan untuk menggagalkan operasi militer.
Di Beit Hanoun, pasukan infanteri Israel menjadi sasaran ambush mematikan. Setidaknya lima tentara dilaporkan tewas dan lebih dari selusin lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan bom di pinggir jalan.
Serangan ini menunjukkan kemampuan perlawanan dalam mengendalikan medan tempur dengan strategi kejutan. Ambush yang dilancarkan berhasil mengacaukan formasi dan rute pergerakan pasukan Israel di berbagai sektor.
Aksi militer tersebut memberikan tekanan strategis kepada militer Israel dan meningkatkan eskalasi konflik. Dampaknya bukan hanya taktis, tetapi juga berdampak pada posisi politik dan diplomatik Israel di mata dunia internasional.[]
Discussion about this post