SEANTERONEWS.com – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menyampaikan keprihatinan atas penurunan prestasi kontingen Aceh di Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional jenjang SMK tahun 2025. Kontingen Aceh hanya mampu meraih dua medali perunggu pada ajang yang diselenggarakan di Depok, Jawa Barat.
Perbandingan Dengan Tahun Sebelumnya
Pada tahun 2024 di Bandar Lampung, Aceh masih memperoleh satu perak dan dua perunggu. Namun sejak tahun 2023 di Surabaya, Aceh berhasil mengumpulkan tiga medali emas dan dua perak – menunjukkan tren penurunan yang signifikan dalam dua tahun terakhir.
Pernyataan dari Komisi VI DPRA
Anggota Komisi VI, Muhammad Zakiruddin, menegaskan bahwa penurunan prestasi tersebut sangat memprihatinkan. Ia menuntut agar Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan dan seleksi kontingen LKS.
Evaluasi Total Dinas Pendidikan
Zakiruddin menyoroti perlunya introspeksi mendalam pada pelaksanaan LKS tingkat provinsi. Dari latihan, seleksi hingga pendampingan siswa harus dievaluasi demi memperbaiki sistem pembinaan di masa depan.
Pentingnya LKS Bagi SMK Aceh
Menurut DPRA, LKS merupakan tolok ukur kesiapan siswa SMK dalam memasuki dunia kerja dan pendidikan lebih lanjut. Semakin rendah prestasi, semakin terbuka pertanyaan terhadap kualitas pendidikan vokasi di Aceh.
Prestasi dari Aceh Tamiang
Meski secara keseluruhan prestasi turun, tiga siswa dari Aceh Tamiang mencatat capaian positif. Mereka meraih medali perunggu di ajang nasional, yakni Arafa Syahputra dan Muhammad Haikal di bidang Landscape and Gardening, serta Habibilah Al Aussyaqi di bidang Refrigeration and Air Conditioning.
Motivasi dari Prestasi Lokal
Keberhasilan siswa Aceh Tamiang menjadi pemicu semangat bagi kontingen lainnya. Mereka diharapkan menjadi contoh bahwa Aceh masih punya potensi bersaing di kancah nasional walau hasil keseluruhan menurun.
Fokus Perbaikan dari Provinsi
DPRA meminta agar Kadisdik Aceh bekerja sama dengan sekolah dan tim pembimbing meningkatkan kualitas pelatihan dan pendampingan. Tujuannya agar generasi vokasi Aceh dapat kembali berjaya di kompetisi serupa di tahun mendatang.
Kesimpulan dan Harapan
Komisi VI DPRA menegaskan bahwa penurunan prestasi kontingen Aceh menjadi panggilan serius. Dinas Pendidikan Aceh dituntut merancang strategi perbaikan—mulai dari seleksi hingga pembinaan—agar Aceh bisa kembali meraih prestasi gemilang di ajang LKS jenjang SMK nasional.[]