SEANTEROSPORT – Acara Bhayangkara Run 2025 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 sukses menyedot perhatian ribuan peserta dari berbagai daerah. Event yang berlangsung di Banda Aceh, Minggu (27/7/2025) pagi itu dibuka secara resmi dan dilepas langsung oleh Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko.
Lebih dari 2.000 pelari turut meramaikan ajang tahunan ini, dengan beberapa kategori lomba yang disediakan, termasuk lari 5K dan 10K. Peserta datang tidak hanya dari Aceh, tetapi juga dari luar provinsi seperti Sumatera Utara, Riau, hingga Jakarta, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap event olahraga ini.
Namun di tengah kemeriahan Bhayangkara Run 2025, masih terlihat sejumlah peserta yang mengenakan celana pendek saat berlari. Hal ini menjadi sorotan publik karena dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam yang berlaku di Aceh. Beberapa foto dan video para pelari tersebut bahkan viral di media sosial.
Padahal sebelumnya, pihak panitia telah mengimbau agar seluruh peserta menggunakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan kearifan lokal. Dalam publikasi resminya, Bhayangkara Run menekankan pentingnya berpakaian Islami sebagai bentuk penghormatan terhadap adat dan budaya Aceh yang religius.
Meski begitu, pelanggaran terhadap aturan berpakaian tetap ditemukan. Beberapa peserta, khususnya dari luar Aceh, terlihat mengenakan celana pendek ketat yang memperlihatkan aurat. Fenomena ini menimbulkan reaksi dari masyarakat yang menilai panitia kurang tegas dalam melakukan seleksi dan pengawasan.
Kapolda Aceh dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga marwah Aceh sebagai daerah bersyariat Islam. Ia berharap kegiatan semacam ini tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya setempat, termasuk dalam aspek berpakaian. “Kita ingin event ini bisa jadi contoh bagaimana olahraga dan nilai syariat bisa berjalan seiring,” ujarnya.
Bhayangkara Run 2025 sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Polda Aceh dan Bank Aceh Syariah. Selain sebagai ajang olahraga, kegiatan ini juga bertujuan mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat, sekaligus mempromosikan gaya hidup sehat yang sesuai dengan prinsip Islam.
Pihak panitia mengaku akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan tahun ini, khususnya dalam hal seleksi peserta dan pemberitahuan teknis soal pakaian. Diharapkan ke depan, peserta lebih memahami dan menghormati nilai-nilai lokal ketika mengikuti kegiatan publik di Aceh.
Dengan berbagai catatan tersebut, Bhayangkara Run 2025 tetap berjalan sukses dan meriah. Namun, temuan pelari bercelana pendek menjadi pengingat bahwa edukasi dan pengawasan terhadap norma-norma daerah perlu ditingkatkan, agar event serupa di masa mendatang bisa lebih baik dan sesuai harapan masyarakat Aceh.[]