Kairo – Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyampaikan pujian atas kepemimpinan Qatar dalam menangani serangan udara yang menargetkan Pangkalan Udara Al-Udeid. Dalam pernyataan resminya pada Selasa (24/6/2025), El-Sisi menyebut langkah Qatar sebagai “bukti kebijakan yang bijaksana dan kesiapsiagaan militer yang luar biasa”.
Pangkalan Al-Udeid, yang menjadi markas penting koalisi militer internasional di kawasan Teluk, baru-baru ini menjadi sasaran serangan drone dan rudal yang diduga berasal dari Iran. Namun, sistem pertahanan udara Qatar berhasil menggagalkan sebagian besar serangan tersebut tanpa korban jiwa.
“Saya mengapresiasi kebijaksanaan dan kehati-hatian kepemimpinan Qatar dalam mengelola situasi genting ini,” ujar El-Sisi. “Kinerja sistem pertahanan udaranya sangat efisien dan menunjukkan kesiapan militer yang tinggi di tengah tekanan regional.”
Pernyataan mengejutkan ini datang di tengah mencairnya hubungan diplomatik antara Mesir dan Qatar, yang sebelumnya sempat renggang akibat dinamika geopolitik Timur Tengah. El-Sisi juga menyebut bahwa ketangguhan militer Qatar menjadi contoh bagi stabilitas kawasan.
Menurut sumber militer, sistem pertahanan udara Qatar mampu mendeteksi dan menangkis lebih dari 80% proyektil yang mengarah ke pangkalan, termasuk rudal balistik jarak menengah dan drone bersenjata.
Langkah Mesir memberikan pujian secara terbuka ini dinilai sebagai bentuk rekonsiliasi diplomatik dan pengakuan terhadap pentingnya peran Qatar dalam menjaga stabilitas Teluk di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan negara-negara tetangganya.
Kementerian Pertahanan Qatar belum memberikan komentar lebih lanjut, namun sejumlah pejabat senior membenarkan bahwa pasukan udara mereka dalam kondisi siaga penuh sejak pekan lalu, menyusul meningkatnya eskalasi di wilayah tersebut.
Sementara itu, Iran belum secara resmi mengakui keterlibatannya dalam serangan ke Al-Udeid. Namun, sejumlah analis menyebut serangan ini sebagai respons terhadap kehadiran militer AS dan sekutunya di kawasan Teluk.
El-Sisi juga menegaskan pentingnya koordinasi regional dalam menjaga keamanan bersama, serta menyerukan agar negara-negara Arab memperkuat aliansi strategis dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks.
Pernyataan Presiden Mesir ini disambut positif oleh media Arab dan internasional, yang menilai langkah tersebut sebagai sinyal positif bagi perbaikan hubungan diplomatik antarnegara Arab pasca krisis Teluk beberapa tahun silam.
Dengan peristiwa ini, Qatar kembali menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam geopolitik kawasan, baik melalui kapabilitas militernya maupun diplomasi yang cermat di tengah konflik regional yang terus berubah.