INTERNASIONAL

Iran Resmi Sepakati Gencatan Senjata dengan Israel, Dunia Sambut Dengan Lega

Teheran – Pemerintah Iran secara resmi mengumumkan persetujuannya terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Israel pada Selasa (24/6) malam waktu setempat. Keputusan ini diambil setelah serangkaian perundingan intensif yang dimediasi oleh Turki, Qatar, dan PBB, menyusul meningkatnya kekhawatiran global atas eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyatakan bahwa Iran mengambil langkah ini sebagai bentuk “komitmen terhadap stabilitas regional dan kemanusiaan internasional.” Ia menegaskan bahwa gencatan senjata ini bersifat sementara namun dapat diperpanjang bila Israel menunjukkan “itikad baik dan menghentikan tindakan agresifnya.”

Pemerintah Israel melalui pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri menyambut baik kesepakatan ini, seraya menyatakan bahwa pihaknya juga akan menghormati gencatan senjata selama Iran dan sekutunya tidak melakukan pelanggaran. “Kami mendukung segala bentuk upaya deeskalasi, namun akan bertindak tegas jika terjadi pelanggaran terhadap perbatasan atau kedaulatan nasional Israel,” tulis pernyataan itu.

Gencatan senjata ini mencakup penghentian total serangan udara, peluncuran rudal, dan aktivitas intelijen agresif di wilayah udara masing-masing negara. Selain itu, jalur kemanusiaan akan dibuka untuk membantu penduduk sipil yang terdampak, terutama di wilayah Suriah dan Lebanon selatan, yang menjadi zona tempur tidak langsung antara kedua negara.

Mediator utama dari Turki, Menteri Luar Negeri Hakan Fidan, menyebut bahwa kesepakatan ini adalah “langkah bersejarah menuju rekonstruksi kepercayaan di kawasan yang selama ini dirundung dendam geopolitik.” Ia mengungkapkan bahwa proses mediasi ini berlangsung selama lebih dari tiga pekan di lokasi tertutup di Ankara dan Muscat.

Reaksi dari dunia internasional sangat positif. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyebut kesepakatan tersebut sebagai “secercah harapan bagi perdamaian di wilayah yang dilanda kekerasan selama puluhan tahun.” Ia menyerukan agar kedua pihak segera menindaklanjuti kesepakatan ini dengan dialog lanjutan dan kesediaan berkompromi demi kepentingan rakyat.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga menyampaikan dukungannya. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, ia menyatakan bahwa keputusan Iran dan Israel untuk menghentikan permusuhan akan menyelamatkan banyak nyawa. “Diplomasi bukan kelemahan, melainkan kekuatan. Dunia lebih aman malam ini,” kata Biden.

Namun, beberapa analis internasional mengingatkan bahwa meskipun gencatan senjata ini merupakan kemajuan signifikan, masih terdapat potensi kerapuhan dalam implementasinya. Kelompok-kelompok proksi seperti Hizbullah di Lebanon atau milisi pro-Iran di Irak masih bisa menjadi faktor pengganggu kesepakatan jika tidak dikendalikan secara penuh.

Sementara itu, masyarakat di kedua negara tampak menyambut baik kabar ini. Di Teheran dan Yerusalem, warga turun ke jalan untuk merayakan kesepakatan dengan membawa poster bertuliskan “Perdamaian untuk Anak-Anak Kita” dan “Cukup Perang.” Media lokal di Iran dan Israel juga menampilkan liputan positif, meski tetap mengedepankan sikap waspada.

Gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada Rabu pukul 00.00 waktu setempat. Pihak-pihak internasional seperti Komite Palang Merah dan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) telah bersiap untuk segera memasuki wilayah terdampak guna memberikan bantuan dan melakukan evakuasi medis.

Meski masih banyak tantangan ke depan, kesepakatan ini menunjukkan bahwa peluang perdamaian di Timur Tengah tetap ada. Dunia kini menanti langkah konkret lanjutan dari Iran dan Israel untuk menjadikan gencatan senjata ini sebagai awal menuju perundingan damai yang permanen.

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.