Doha – Pangkalan udara Al Udeid milik Amerika Serikat di Qatar, yang dikenal sebagai salah satu pangkalan militer terbesar di Timur Tengah, kini terlihat kosong dalam citra satelit terbaru yang dirilis pada Kamis (19/6/2025). Gambar tersebut memicu spekulasi luas tentang pergerakan militer rahasia AS di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Citra resolusi tinggi yang diambil oleh perusahaan pemantau satelit komersial menunjukkan bahwa hampir semua pesawat tempur, kargo militer, dan kendaraan taktis telah meninggalkan area pangkalan. Landasan pacu yang biasanya padat kini terlihat kosong dan tenang.
Al Udeid, yang menjadi markas Komando Pusat AS (CENTCOM) di kawasan, biasanya menampung ribuan personel militer serta lusinan pesawat tempur F-22, F-15, pesawat pengintai, dan drone MQ-9 Reaper. Ketidakhadiran aset-aset tersebut menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pengamat militer.
Pihak Departemen Pertahanan AS belum memberikan keterangan resmi terkait situasi ini. Namun, beberapa analis menduga bahwa pengosongan pangkalan adalah bagian dari relokasi strategis menjelang potensi konflik terbuka dengan Iran.
Beberapa laporan menyebut bahwa pesawat dan personel dari Al Udeid mungkin telah dipindahkan secara diam-diam ke lokasi alternatif seperti Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab atau kapal induk di Laut Arab.
Langkah ini bisa menjadi antisipasi terhadap kemungkinan serangan rudal jarak jauh dari Iran, yang sebelumnya telah memperingatkan bahwa semua pangkalan militer AS di kawasan adalah “target sah” jika terjadi perang.
Spekulasi juga berkembang bahwa pengosongan Al Udeid dapat menjadi sinyal bahwa AS tengah bersiap untuk meluncurkan operasi militer besar dari pangkalan-pangkalan rahasia lain yang tidak terdeteksi publik.
Al Udeid selama ini memainkan peran sentral dalam operasi militer AS di Irak, Suriah, dan Afghanistan. Pengosongan mendadak pangkalan tersebut dinilai sebagai perkembangan luar biasa yang belum pernah terjadi dalam satu dekade terakhir.
Reaksi dari negara-negara Teluk pun mulai muncul. Sejumlah pejabat Qatar dilaporkan menggelar pertemuan darurat dengan perwakilan militer AS untuk membahas kemungkinan eskalasi lebih lanjut dan dampaknya terhadap stabilitas regional.
Media internasional terus memantau perkembangan di wilayah tersebut, mengingat pangkalan Al Udeid juga merupakan fasilitas logistik utama bagi NATO dan sekutu Barat lainnya di kawasan.
Dengan ketegangan antara AS dan Iran mencapai titik kritis, hilangnya aktivitas dari pangkalan militer terbesar di Timur Tengah ini menjadi tanda serius bahwa konfrontasi berskala luas bisa terjadi dalam waktu dekat.[]