Qom, Iran — Pemerintah Iran mengibarkan bendera merah di atas Kubah Masjid Jamkaran di Qom, sebuah tindakan simbolis yang menandakan panggilan untuk balas dendam. Langkah ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan menarik perhatian komunitas internasional.
Bendera merah secara tradisional dalam budaya Syiah menandakan darah yang belum dibalas dan seruan untuk membalas dendam atas kezaliman. Ini adalah kali pertama dalam sejarah modern Iran bendera ini dikibarkan dalam konteks konflik geopolitik, bukan sekadar peringatan keagamaan.
Pengibaran ini terjadi setelah serangkaian insiden, termasuk pembunuhan tokoh militer dan ilmuwan penting Iran yang diyakini dilakukan oleh kekuatan asing. Pemerintah Iran belum menyebutkan target khusus dari balas dendam tersebut, namun banyak analis memperkirakan akan ada eskalasi militer atau serangan balasan tidak langsung.
Dampak Global
Langkah simbolik ini meningkatkan ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan sekutunya. Harga minyak global pun mulai menunjukkan fluktuasi sebagai respons atas ketidakpastian situasi keamanan di kawasan Teluk.
Para pengamat menyarankan agar komunitas internasional terus memantau situasi ini dengan cermat karena bendera merah bukan sekadar simbol, ia merupakan peringatan keras bahwa konflik bisa segera memanas.
Kesimpulan
Pengibaran bendera merah balas dendam oleh Iran di Qom bukan hanya ritual keagamaan, melainkan pesan politik kuat kepada dunia. Langkah ini menegaskan bahwa Iran bersiap menghadapi konfrontasi jika diperlukan, dan dunia harus siap menghadapi kemungkinan skenario yang lebih serius di kawasan Timur Tengah.
