ACEHEDUKASI

Optimalisasi Sitasi Ilmiah dengan Mendeley dan Publish or Perish di STIS NU Aceh

Banda Aceh – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan efisiensi penulisan karya ilmiah, civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Nahdlatul Ulama Aceh  didorong untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak manajemen referensi, seperti Mendeley. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Muhammad Yusuf Zulkifli, M.A., dalam kegiatan pelatihan Peningkatan Kapasitas Dosen di Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang digelar di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Nahdlatul Ulama Aceh.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, pemanfaatan alat bantu dalam penulisan ilmiah menjadi sebuah keniscayaan, termasuk pemakaian kecerdasan buatan. Namun demikian, pendekatan yang digunakan tetap harus menjunjung tinggi etika akademik agar tidak mengabaikan nalar ilmiah. Aplikasi seperti Mendeley hadir untuk memudahkan serta mempercepat proses kerja. Selain sebagai pengelola referensi, Mendeley dan prinsip publish or perish juga memfasilitasi penulisan sitasi otomatis sesuai dengan gaya yang diinginkan oleh penulis.

Lebih jauh, prinsip publish or perish kini menjadi salah satu indikator utama dalam menilai kinerja akademik, yang mendorong civitas kampus untuk lebih produktif dalam menulis dan menerbitkan karya ilmiah. Perpaduan antara kemampuan mengelola referensi melalui Mendeley dengan kesadaran akan pentingnya publikasi ilmiah berdampak besar dalam penguatan kapasitas riset serta meningkatkan reputasi institusi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Ketua LP2M STISNU Aceh, Dr. Zaki Satria, Lc., MA menegaskan bahwa dalam masa kepemimpinannya, kampus akan terus mendorong para dosen agar aktif menulis. Terlebih lagi, setiap tahunnya tersedia hibah penelitian yang bisa dimanfaatkan secara maksimal. Menurutnya, penguasaan berbagai perangkat dalam penulisan ilmiah dapat mengurangi kesalahan sitasi dan mempercepat proses penyusunan karya ilmiah maupun proposal penelitian.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Nahdlatul Ulama Aceh, Dr. Tgk. Muhammad Yasir, MA menyambut baik terselenggaranya pelatihan tersebut. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat ditindaklanjuti, karena keterampilan ini dinilai sangat berguna untuk mempercepat kenaikan pangkat dan mendukung percepatan pencapaian jabatan guru besar.

Selain itu, peningkatan literasi digital di kalangan dosen dan mahasiswa dianggap sebagai langkah strategis untuk menghadapi tantangan dunia riset yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley terus digalakkan di berbagai perguruan tinggi di Aceh. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua LP3M STAI Nusantara serta Wakil Dekan III Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry.

Dr. Abd Mujahid Hamdan, M.Sc., di tengah kesibukan beliau, tetap berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pencerahan yang mendalam dan inspiratif. Kontribusi tersebut memberikan dorongan semangat bagi para dosen dan seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Nahdlatul Ulama untuk lebih giat dalam melaksanakan riset dan penelitian, sebagai bagian dari pengembangan karier akademik dosen serta upaya strategis dalam mendukung peningkatan mutu akreditasi institusi menuju predikat unggul.

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.